Minggu, 29 September 2019

Protokol Routing

Routing protocol adalah protokol yang mengimplementasikan algoritma routing. Contohnya, IGRP, Enhanced IGRP, OSPF, EGP, BGP, IS-IS, RIP.
  Routed protocol adalah fungsi transportasi yang dilakukan oleh protokol routing dalam melintasi antar jaringan.
   Protocol routing mengizinkan router router untuk berbagai informasi tentang jaringan dan koneksi antar-router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki tabel routing -nya.
    Tujuan utama protokol routing adalah untuk membangun dan memperbaiki tabel routing. Router menggunakan protokol routing ini untuk mengatur informasi yang diterima dari router -router lain dan interface - nya masing - masing, sebagaimana yang terjadi pada konfigurasi routing secara manual.
    Protokol routing mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yg terbaik ke tabel routing,dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tdk valid lagi.
Macam macam protokol routing :
1.RIP
2.OSPF
3.IGRP
4.EIGRP
5.BGP

Definisi Routing Dinamis

 Pada jaringan yang kecil dan tidak kompleks,penerapan routing statis tidaklah masalah. Namun pada jaringan yang luas dan kompleks,routing statis tidak cocok digunakan karena akan menambah beban kerja administrartor jaringan dan juga kesalahan pengisian tabel routing akan semakin besar. Routing dinamis adalah proses pengisian data ditabel routing secara otomatis. Routing dinamis menggunakan sebuah protokol untuk berkomunikasi dengan router yang lain dan mencari jaringan mana yang telah tersambung denganya. Protokol router pencari versi lama menggunakan metode distance vector, seperti Routing Information Protocol (RIP) untuk TCP/IP dan IPX.
Tabel routing menggunakan beberapa pengukuran yang berbeda untuk menghasilkan rute yang terbaik. Algoritma routing yang baik dapat didasarkan pada pemilihan routing melalui berbagai pengukuran ,yang merupakan kombinasi dari pengukuran tunggal atau hybrid.
1.panjang jalur
    =>pengukuran yang sangat umum digunakan.
2.reliabilitas
    =>reabilitas pada konteks algoritma routing merujuk pada setiap link jaringan.
3.jeda routing
     =>berhubungan dengan panjang waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan paket dari sumber ke tujuan melalui beberapa jaringan.
4.bandwith
     =>berhubungan dengan ketersediaan kapasitas lalu lintas pada link.
5.load
     =>berkenaan dengan tingkat sumber daya router jaringan.
6.communication cost (biaya                komunikasi)
      =>pengukuran lain yang sangat penting.

Rabu, 04 September 2019

Langkah langkah instalasi sistem operasi jaringan

Langkah langkah instalasi sistem operasi jaringan Red Hat Linux 9 dengan tampilan berbasis GUI.

A. Persiapan
     Pemilihan sistem operasi jaringan harus disesuaikan dengan kebutuhan jaringan dan kemampuan perangkat yg ada di jaringan.

B. Spesifikasi Minimal untuk RedHat 9
Redhat 9 memberikan spesifikasi hardware minimal yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan dengan baik. Spsesifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Prosesor : Pentium I 200 (untuk mode text)
Pentium II 400 (untuk mode grafik)
Rekomendasi Pentium III 600 MB ke atas
Hard disk : 475 MB (Untuk custom installation)
850 MB (Untuk Server)
1,7 GB (Untuk Personal Desktop)
2,1 GB (Untuk Workstation)
Rekomendasi 10 GB ke atas
Memory : 64 MB (untuk mode text)
128 MB (Untuk mode grafik)
Rekomendasi 192 MB agar berjalan  dengan baik.

C.n swap dapat diatur sesuai kebutuhan. Swap merupakan penyimpanan data sementara selama proses berlangsung hampir mirip dengan virtual memory di Windows. Linux dapat mempunyai partisi lain seperti /usr, /boot dan /var. 3) Metode Instalasi Hal yang perlu dipahami oleh orang yang akan melakukan instalasi sistem operasi yaitu bagaimana mendapatkan masternya. Master sistem operasi yang akan diinstal ke komputer biasanya disimpan dalam media penyimpanan elektronis seperti floppy disk atau disket, CD-ROM, DVD-ROM, Flash Disk, PCMCIA, Hard disk, DVD-ROM dan media penyimpanan elektronis lainnya. Untuk melakukan instalasi sistem operasi diperlukan master sistem operasi yang tersimpan dalam media penyimpanan elektronis. Ada beberapa media penyimpan file yang digunakan untuk menyimpan master file sistem operasi jaringan. Beberapa sistem operasi menyediakan pilihan bagaimana melakukan instalasi sistem operasi berdasarkan letak dimana file master sistem operasi disimpan. Metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi disimpan yaitu : a) CD-ROM Metode instalasi sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah dengan CD-ROM. Hal ini disebabkan karena CD-ROM merupakan media penyimpanan yang handal, berkapasitas besar (700 MB), tahan lama, murah dan fleksibel untuk dibawa kemanakemana. CD-ROM sering kali digunakan untuk menyimpan file atau data elektronis. Banyak software, Film, Musik dan data-data lainnya didistribusikan dalam bentuk CD-ROM b) Hard Disk Instalasi sistem operasi dapat juga dilakukan melalui hard disk yang telah berisi master sistem operasi. Hard disk merupakan media penyimpanan yang harus dimiliki oleh komputer dewasa ini. Tanpa hard disk komputer tidak dapat berfungsi karena sistem operasi sekarang ini harus diinstalasi ke hard disk, demikian juga dengan software, film dan musik dapat disimpan dalam hard disk. Dengan kemajuan teknologi hard disk dewasa ini memiliki kapasitas yang sangat besar (200 GB atau lebih) dengan harga yang cukup murah. c) NFS Image Instalasi sistem operasi jaringan (Linux Redhat) dapat dilakukan melalui NFS Server. Untuk instalasi dengan NFS Server ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img). d) FTP Instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui FTP Server. Untuk instalasi dengan FTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img). Proses instalasi melalui FTP memerlukan akses jaringan sehingga jarang dilakukan karena distribusi sistem operasi dengan media lain mudah didapatkan. e) HTTP Instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dapat dilakukan melalui HTTP Server. Untuk instalasi dengan HTTP ini dibutuhkan network atau PCMCIA boot disket (bootnet.img). sama seperti pada FTP proses instalasi akan berjalan lambat jika jaringan komputer tidak baik. 3: Melaksanakan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Redhat Linux 9 Setelah memahami konsep sistem operasi jaringan dan anda telah menentukan sistem operasi mana yang akan digunakan sebagai sistem operasi jaringan, pada kegiatan belajar yang kedua ini peserta diklat berlatih untuk menginstalasi sistem operasi jaringan dengan Sistem Operasi Linux Redhat 9. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan instalasi sistem operasi Redhat 9 berbasis GUI diantaranya adalah sebagai berikut : a) Pemilihan Versi Redhat Karena terdapat varian Redhat maka perlu dipilih varian mana yang akan digunakan. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan sistem dan kemampuan hardware. Dengan memilih sistem operasi yang sesuai akan menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi pekerjaan b) Pemilihan mode instalasi Mode instalasi berbasis grafik (GUI) mempunyai tampilan yang menarik dengan menu yang user friendly seperti pada menumenu program berbasis Microsoft Windows tetapi mode ini memerlukan dukungan hardware yang bagus. Jika hardware yang digunakan kurang mendukung dapat dipilih mode text untuk mempercepat proses instalasi c) Pemilihan metode instalasi Redhat Linux menyediakan beberapa cara instalasi yaitu dengan CD-ROM, melalui hard disk, Melalui NFS, FTP maupun HTTP. Proses instalasi melalui CD-ROM dan hard disk lebih baik karena lebih mudah dan cepat. d) Penomoran TCP/IP Setelah peserta diklat melakukan instalasi sistem operasi Linux Redhat 9 dengan benar, kemudian dapat mengeceknya apakah sistem operasi yang telah diinstal dapat bekerja sesuai dengan yang diiginkan. 2) Proses Instalasi Proses instalasi yang akan dijelaskan disini menggunakan CD-ROM sebagai file master Redhat Linux 9 yang terdiri dari 3 CD. Proses ini dipilih karena lebih sering digunakan dan persiapan yang dilakukan cukup mengubah setting bios pada boot sequence dengan menempatkan CD-ROM pada urutan pertama. Untuk melakukan pengaturan BIOS tekan tombol Delete pada keyboard pada saat komputer pertama kali booting sehingga muncul tampilan sebagai berikut : Pilihlah menu Advanced BIOS Features Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD #1 Master Linux Redhat 9 lalu komputer di restart sehingga komputer akan booting dari CDROM. Setelah komputer booting dari CD, Pilihlah mode install Red Hat Linux in Graphical mode dengan menekan tombol di keyboard. Komputer akan memunculkan menu pilihan untuk mendiagnosis CD master Linux Redhat 9 apakah kondisinya baik atau tidak. Jika anda tidak ingin melakukan diagnosis pilih [Skip] untuk melanjutkan proses instalasi. Komputer akan mengecek hardware komputer dan mendeteksi secara otomatis periperal yang digunakan. Pilih tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi Pilih bahasa untuk proses instalasi yang familiar (English) lalu tekan tombol Next Pilih konfigurasi keyboard yang sesuai (U.S. English) lalu tekan tombol Next Pilih mouse sesuai dengan mouse anda lalu tekan tombol Next untuk melanjutkan instalasi. Jika komputer yang akan diinstal belum mempunyai sistem operasi Linux Redhat sebelumnya maka pilih Install, jika sudah terdapat sistem operasi Linux Redhat versi sebelumnya dapat dipilih Upgrade maupun Install lalu tekan tombol Next Pilih menu pilihan jenis instalasi yang ingin dilakukan dalam hal ini tentu saja Server atau Custom. Pilih menu Automatically Partition untuk melakukan partisi secara otomatis atau Manually partition With Disk Druid jika diinginkan partisi secara manual. Jika dipilih menu Automatically Partition maka akan muncul tampilan seperti di atas. Pilih menu Remove all Linux partition atau yang lain sesuai kebutuhan. Jika hard disk masih kosong dan belum dipartisi maka Redhat akan melakukan partisi. Untuk menambah partisi jika diinginkan dapat dilakukan dengan memilih menu add partition. Boot loader merupakan software yang pertama kali dijalankan ketika komputer pertama kali dinyalakan. Software ini berfungsi pada saat loading dan transfer control untuk mengoperasikan sistem kernel software. Pengaturan boot loader mempunyai peranan yang penting jika komputer yang akan diinstal mempunyai sistem operasi lain maka kita dapat memilih booting dengan sistem operasi yang mana. Redhat 9 menyediakan dua software boot loader yaitu GRUB dan LILO. Sistem operasi Redhat Linux memerlukan setting konfigurasi jaringan. Program instalasi secara otomatis akan mendeteksi jenis network device yang sesuai. Selanjutnya masukkan alamat IP dan netmask. Di sini terdapat pilihan secara otomatis melalui DHCP atau secara manual. Pengaturan IP Address harus disesuaikan dengan desain jaringan yang akan dibuat sehingga pengaturannya dapat dilakukan kemudian pada saat pengaturan jaringan. Untuk meningkatkan keamanan komputer pada network, Redhat Linux menyediakan Firewall Protection. Kita dapat memilih tingkat keamanan yang diiginkan seperti pada gambar di atas. Di sini disediakan 3 tingkat keamanan yaitu : · High Tingkat keamanan ini hanya membolehkan koneksi sesuai dengan default setting sehingga hanya dapat melakukan koneksi dengan DNS replies dan DHCP · Medium Tingkat mediium memberikan batasan-batasan koneksi terhadap source tertentu dalam sistem. · No Firewall Pemilihan tingkat keamanan No Firewall dapat dilakukan jika yakin bahwa sistem berada dalam jaringan yang dapat dipercaya. Pilihlah bahasa yang akan digunakan Pengaturan waktu harus dilakukan agar waktu yang ditunjukkan pada komputer sesuai dengan tempat dimana komputer diletakkan. Setelah pengaturan waktu selesai dilakukan maka akan muncul tampilan sebagai berikut : Setelah proses instalasi maka akan muncul setting pasword root (administrator jaringan). Pada proses ini diperlukan pengaturan pasword root (administrator). Proses ini sangat penting di dalam sistem operasi jaringan karena hanya pada level inilah hak akses total dapat dilakukan. Disamping root, dapat juga ditambahkan user yang dapat menggunakan sistem ini dengan pasword sebagai user. 4: Mengecek Hasil Instalasi dengan Menjalankan Sistem Operasi Jaringan 1) Konfigurasi Sistem Setelah memahami cara melakukan instalasi sistem operasi jaringan dengan Redhat Linux 9. pada kegiatan belajar yang ketiga ini peserta diklat berlatih mengecek hasil instalasi dengan menjalankan sistem operasi jaringan dan melakukan trouble shooting sederhana. Setelah sistem operasi Redhat Linux 9 terinstal ke hard disk. Setup agent merupakan petunjuk untuk melakukan pengaturan konfigurasi sistem Redhat Linux. Dengan setup agent ini dapat dilakukan pengaturan waktu dan tanggal, menambah user baru, melakukan instalasi software pendukung dan melakukan registrasi sistem ke jaringan Redhat. Menu user account digunakan untuk membuat user baru dengan nama user dan password yang spesifik. Sebaiknya anda tidak melakukan login sebagai root, melainkan sebagai user kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan sistem. Setelah membuat user baru maka akan muncul menu berikutnya yaitu pengaturan tanggal dan waktu komputer sesuai dengan waktu setempat. Waktu harus ditentukan dengan benar karena akan dipakai sebagai standar dalam perhitungan untuk laporan segala aktivitas komputer. Langkah berikutnya setelah melakukan pengaturan waktu adalah melakukan register ke jaringan Redhat. Untuk dapat melakukan registrasi ke jaringan Redhat diperlukan koneksi internet. Registrasi ini bertujuan untuk mendapatkan update terbaru dari sistem operasi Redhat Linux ke server http://www.redhat.com/docs/manuals/ RHNetwork/ Setelah proses penambahan package software selesai maka sekarang sudah dapat masuk ke dalam sistem. 2) Login Ke Sistem Pada saat sistem booting maka akan minta dimasukkan user yang mempunyai hak untuk dapat login ke sistem. Login diisi dengan user name dan password yang diberikan oleh root. Setelah melakukan login dengan benar, maka kita akan masuk ke dalam menu utama sistem operasi Redhat Linux 9 dengan tampilan grafis yang mirip dengan sistem operasi Microsoft Windows.

Sistem operasi jaringan

1.Definisi sistem operasi jaringan

      Sistem operasi jaringan merupakan sistem operasi komputer yang digunakan pada server dalam suatu jaringan dan berfungsi untuk mengelola konfigurasi jaringan serta mengatur sumber daya sistem pada komputer tersebut maupun komputer client -nya.
2.Fungsi sistem operasi jaringan
    Sistem operasi memiliki beberapa fungsi didalam jaringan, diantaranya sbg berikut.
    A. Menggunakan kemampuan               server secara efisien.
    B. Menyediakan layanan.
    C. Mengelola sumber daya                       jaringan.
    D. Menyediakan teloransi                       kesalahan.
    E. Menyediakan keamanan                     jaringan bagi byk user.
3.Jenis sistem operasi jaringan berdasarkan interface (antar muka)
   A. Sistem operasi jaringan berbasis GUI/Graphical User Interface
    =>sistem operasi yg dlm proses instalasinya, user tdk perlu menghafal sintaks - sintaks / perintah DOS atau bahasa pemograman yang digunakan.
 Beberapa contoh sistem operasi jaringan berbasis GUI sbg berikut.
   1)Linux Red Hat
   2)Windows NT 3.51
   3)Windows 2000 (NT 5.0)
   4)Windows Server 2003
   5)Windows XP
   6)Microsoft MS-NET
   7)Microsoft LAN Manager
   8)Novell NetWare

  B. Sistem operasi jaringan berbasis teks (CLI)
       =>sistem operasi yg dlm proses instalasinya, user diharapkan untuk menghafal perintah DOS yg digunakan untuk menjalankan suatu proses instalasi sistem operasi jaringan tersebut.
   Beberapa jenis sistem operasi berbasis teks sebagai berikut.
   1)Linux Debian
   2)Linux SUSE
   3)Sun Solaris
   4)Linux Mandriva
   5)Knoppix
   6)Free DOS

4.Mode instalasi sistem operasi jaringan.
 Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yg disediakan, yaitu.
    a. Instalasi sistem operasi                      jaringan mode teks.
    b. Instalasi sistem operasi                      jaringan mode GUI.